Ciri-ciri madding secara umum:
1. Dikelola Bersama
Walaupun mading adalah salah satu jenis media massa tulis yang sangat sederhana, tetapi mading dikelola secara bertahap sama seperti jenis media massa tulis lainnya. Ada tiga tahap penting, yaitu: perencanaan, produksi, dan evaluasi. Ketiga tahap itu dikelola oleh sebuah tim mading, mulai dari perencanaan tema sampai dengan evaluasi. Tim mading terdri dari orang-orang yang bertugas dalam proses manajemen, redaksi, dan desain. Jadi, yang dimaksud dengan dikelola bersama adalah kerja sama dari berbagai pihak dalam satu tim untuk membentuk mading itu sendiri, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan evaluasi.
2. Terbit Lebih Lama
Waktu terbit mading terbilang lama. Jika dibandingkan dengan majalah, mading memiliki waktu terbit yang lebih panjang. Karena sifatnya yang non-komersial, waktu penerbitan mading tidak terlalu kaku pada waktu. Majalah yang bersifat komersial pada umumnya terbit dalam waktu yang teratur. Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan komersial sebuah perusahaan. Berbeda dengan majalah pada umumnya, mading lebih dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran dan berekspresi. Oleh karena itu, waktu penerbitan mading tergantung pada kemampuan masing-masing tim.
3. Tampilan Menarik
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, mading berbeda dengan majalah pada umumnya walaupun prinsip dan konsepnya sama. Ciri yang paling membedakan mading dengan jenis media massa tulis lain adalah bentuknya. Pada dasarnya, mading berupa bidang datar yang ditempel di dinding. Bidang datar itu dapat berupa styrofoam, papan, atau benda lain yang dapat digunakan untuk menempel. Seiring perkembangannya, majalah dinding ada yang berbentuk tiga dimensi (3D). Semua itu tergantung pada tim mading.
Ciri-ciri bahasa dalam mading:
1. Singkat : Menghindari pemilihan bentuk kata yang kurang ringkas, langsung kepada pokok masalah (to the point), tidak bertele-tele, tidak berputar-putar, tidak memboroskan waktu pembaca yang sangat berharga dalam membacanya.
2. Padat : Dalam bahasa jurnalistik berarti syarat sebuah informasi, menggunakan jumlah kata sedikit mungkin, tetapi dapat menjangkau makna yang selengkap-lengkapnya (Setiap kalimat dan paragraf yang ditulis memuat banyak informasi penting dan menarik untuk khalayak pembaca).
3. Jelas (Komunikatif) : Mengandung makna yang tidak membingungkan atau komunikatif, yaitu mengandung unsur yang mudah dipahami, mudah ditangkap maksudnya, serta tidak memiliki makna kata/kalimat yang banyak. Sebagai contoh, hitam adalah warna yang jelas. Putih adalah warna yang jelas. Ketika kedua warna itu disandingkan, maka terdapat perbedaan yang tegas mana disebut hitam, dan mana pula yang disebut putih. Pada kedua warna itu sama sekali tidak ditemukan nuansa warna abu-abu. Perbedaan warna hitam dan putih melahirkan kesan kontras. Jadi, yang dimaksudkan adalah majalah dinding harus mengandung tiga arti: jelas artinya, jelas dalam susunan kata atau kalimatnya sesuai dengan kaidah subjek, objek, predikat maupun keterangan (SPOK), serta jelas sasaran atau maksudnya.
4. Jernih : Bening, tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak menyembunyikan sesuatu yang bersifat negatif, seperti prasangka atau fitnah. Dalam pendekatan analisis wacana, kata dan kalimat yang jernih berarti kata dan kalimat yang tidak memiliki maksud tersembunyi di balik pemuatan suatu berita atau laporan, berdasarkan fakta, kebenaran, kepentingan publik.
5. Serasi dan Menarik : Majalah dinding dapat terlihat menarik apabila menggunakan bahasa yang serasi dan menarik. Bahasa yang serasi dan menarik adalah bahasa yang menggunakan kata-kata yang sesuai dengan khalayak pembaca serta gaya bahasa yang sesuai dengan sasarannya.
Karakteristik atau bagian-bagian mading terdiri dari:
1. Judul Utama (Main Title)
Judul utama adalah judul yang selalu digunakan pada setiap edisi yang ada di mading dengan tulisan yang besar dan tetap.
2. Sub Judul dan Tema Mading
Tema pada mading dibagi menjadi lima jenis, yaitu:
- Headline
Sebagai topik yang utama. Isinya merupakan informasi umum yang masih berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi serta bersifat ilmiah. Dalam hal ini, topik utama tidak memilki judul dan letaknya berada di tengah sebuah papan media. Sumber datanya dapat diperoleh dari surat kabar, televisi, majalah, sumbangan guru maupun kreativitas yang berasal dari tim pembuat mading.
- Cerita
Cerita di sini berisikan cerita yang berupa fiksi maupun non-fiksi. Cerita yang terdapat pada mading masih berkaitan dengan lingkup akademik ataupun lingkungan sekitarnya. Sifatnya cerita adalah netral. Cerita yang terdapat pada sebuah mading dapat berupa dongeng, cerita anak, epos, mitos, dan lain-lain.
- Tips
Dalam hal ini, tips berisikan saran-saran yang berkaitan dengan kegiatan akademik maupun kegiatan yang mendukung. Hal tersebut dapat berdasarkan kiriman yang berasal dari pengalaman pribadi, buku, dan lain-lain.
- Ruang Kita
Ruang kita yang dimaksud adalah ruang media dalam sebuah mading yang berisi sumbangan sebuah kreativitas. Hal tersebut dapat berisi tentang puisi, pantun, karya sastra, serta karya seni lainnya. Pembatasan sebuah karya dapat disesuaikan dengan adanya ukuran mading.
3. Nomor Edisi
Sebuah mading memiliki nomor edisi disertai dengan adanya bulan dan tahun terbit. Jika sebuah mading akan terbit sebulan sekali, nama bulan yang ditulis disesuaikan dengan waktu terbit mading tersebut. Contohnya, mading yang terbit dibulan Agustus, pada mading akan dicantumkan kata Agustus untuk menunjukkan jangka waktu terbit mading itu. Jika mading diterbitkan tiga bulan sekali, nama bulan yang ditulis disesuaikan dengan waktu terbitnya. Contohnya, sebuah mading diterbitkan selama tiga bulan, mulai dari bulan Agustus, maka pada mading akan ditulis Agustus-Oktober.
Ciri isi (topik) dalam mading:
Topik untuk majalah dinding isinya dapat berupa:
1. Pengetahuan umum, misalnya tentang biografi tokoh terkenal dan ensiklopedi.
2. Masalah-masalah di sekitar kehidupan, misalnya masalah kenakalan remaja, masalah narkoba, masalah pacaran, dan masalah pergaulan bebas.
3. Masalah-masalah yang berhubungan dengan dunia akademik berupa komentar, ulasan, usulan, kritik dan saran, dan karikatur.
4. Berita atau peristiwa, kegiatan atau permasalahan aktual yang sedang terjadi di lingkungan tertentu, misalnya kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan kesenian, dan perpisahan.
5. Hiburan, misalnya cerpen, puisi, humor, anekdot, dan komik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar