eige.europa.eu |
Berikut ini adalah ciri-ciri teks opini.
- Isi dari opini merupakan hasil pemahaman atau penilaian seseorang terhadap suatu peristiwa/kejadian yang terjadi.
- Opini belum tentu benar, jadi perlu pembuktian untuk mengetahui kebenarannya oleh karena itu memerlukan bukti-bukti yang tepat.
- Biasanya pernyataan opini hanya berupa saran atau usul saja terhadap suatu peristiwa/kejadian.
- Dalam mengungkapkan opini umumnya selalu di awali menggunakan kalimat mungkin, misal, bisa saja, bisa jadi, menurut pendapat saya, menurut saya, dan lain-lain.
Sebuah teks opini dibentuk oleh kalimat-kalimat opini. Seperti apasih kalimat opini itu ? Nah, berikut ini adalah ciri-ciri dari kalimat opini.
- Kalimat yang belum dibuktikan kebenaranya.
- Kalimat yang sifatnya subjektif, biasanya ada yang dilengkapi dengan saran, pendapat, ataupun prediksi mengenai sebab maupun akibat suatu peristiwa/kejadian.
- Kalimatnya dari pemikiran sendiri, atau merupakan pendapat seseorang dari pemikirannya sendiri.
- Tidak ada data akurat yang dapat mendukung kebenaran kalimat opini tersebut. Jadi kalimat opini tersebut belum dapat dibuktikan kebenarannya.
- Kalimat bisa berisi pendapat mengenai suatu peristiwa/kejadian. Kalimat pendapat tersebut bisa mengenai jawaban pertanyaan dari apa, mengapa, bagaimana, dan lain-lain.
- Kalimat dapat berupa rencana mengenai suatu peristiwa/kejadian yang belum/akan terjadi.
- Kalimat opini bisa saja berisi kalimat yang belum tentu kejadiannya. Kalimat ini umumnya diawali dengan kata rasanya, menurut saya, dan lain-lain.
- Kalimat opini biasanya di awali menggunakan kata-kata seperti: bisa jadi, menurut saya, tidak mungkin, sebaiknya, seharusnya, bisa saja,bisa jadi,dan lain-lain.
- Jika kalimat opini tersebut berupa informasi, maka informasi tersebut belum tentu kebenarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar