sekolahpendidikan.com |
Media massa merupakan sumber informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Mulai media cetak seperti koran dan majalah, media elektronik seperti televisi, radio, dan film, serta media online seperti website, blog, media sosial, dan portal berita. Apalagi di era digital seperti saat ini, media online bisa mengalahkan media cetak bahkan media elektronik.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media diartikan sebagai alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk; yang terletak diantara dua pihak (orang, golongan,) dan sebagai perantara atau penghubung. Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi.
Saat ini media massa berlomba-lomba memberikan berita mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat atau yang sedang viral. Suatu berita di media layak disebut sebagai berita jika memenuhi syarat sebagai berikut fakta, obyektif, berimbang, lengkap, dan akurat. Maka berita seharusnya menjadi informasi baru, penting, dan menarik untuk masyarakat mengenai suatu peristiwa, keadaan, gagasan, atau manusia. Penulisan berita perlu menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, akurasi, kelengkapan, keberimbangan, keadilan atau tidak berpihak, dan kepekaan terhadap semua orang.Berita semestinya adil dan tidak berpihak, namun dibelakang media massa terkadang ada permainan politik, sehingga berita di media tersebut menjadi memaksakan opini. Dimana seharusnya berita memberikan fakta, namun yang diberikan adalah opini. Opini media mampu mengarahkan pembaca untuk memiliki suatu pemikiran baru, dimana terkadang pemikiran tersebut tidak sesuai dengan fakta. Padahal fakta adalah sesuatu yang sebenarnya ada di lapangan dan harus diketahui oleh masyarakat.Sedangkan pengertian Opini adalah ide, pendapat atau gagasan seseorang terhadap suatu hal peristiwa atau kejadian tertentu yang sifatnya subyektif dan belum tentu akan kebenaran. Sebuah opini tidak dapat dijamin kebenarannya karena tidak diperkuat dengan adanya fakta, dan adanya perbedaan pendapat tentang suatu kejadian.
Opini jelas bukan fakta, jika fakta merupakan sesuatu yang memang benar, maka opini merupakan sesuatu yang belum tentu kebenarannya tapi opini bisa menjadi fakta jika opini tersebut dibuktikan kebenarannya.Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda dan memiliki hak yang sama untuk menyampaikan pendapat atau mengeluarkan opini pada setiap kejadian atau peristiwa tertentu.Opini dari beberapa ahli seperti menurut Webster’s New Collegiate Dictionary yang menyatakan bahwa opini merupakan suatu pandangan, keputusan atau taksiran yang terbentuk di dalam pikiran mengenai suatu persoalan terntentu. Selain itu, juga menurut Frazier Moore (2004) Opini lebih kuat dari pada sebuah kesan tetapi lebih lemah dari pada pengetahuan yang positif. Opini merupakan suatu kesimpulan yang ada dalam pikiran dan belum dikeluarkan untuk di perdebatkan.Berkaitan dengan opini, pada dasarnya apabila merujuk dari pengertian-pengertiannya, opini merupakan suatu pandangan seseorang yang dapat benar dan dapat pula salah. Namun, dalam berbagai hal opini hanya menyangkut tentang pandangan-pandangan seseorang terhadap suatu persoalan yang tujuannya dapat sebagai factor pendukung untuk persoalan tertentu dan dapat pula sebagai koreksi atau sanggahan tentang suatu persoalan.
Jadi, opini merupakan pandangan seseorang mengenai suatu hal atau peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari, peristiwa tesebut belum tentu benar. Opini dapat ditulis oleh siapa aja bukan hanya golongan tertentu. Opini yang dituliskan juga pada umumnya tidak memiliki sumber atau acuan yang membangun opini tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar